Dalam bahasa Indonesia, rammed earthworks disebut tanah padat atau bangunan tanah padat. Ini merujuk pada teknik konstruksi yang menggunakan tanah yang dipadatkan secara bertahap dalam lapisan-lapisan untuk membangun dinding atau struktur lainnya. Metode ini menggunakan campuran tanah alami yang biasanya terdiri dari tanah liat, pasir, kerikil, dan kadang-kadang bahan stabilizer seperti semen atau kapur, yang dipadatkan dalam bekisting (cetakan) hingga menjadi keras dan kuat.
Rammed earthworks adalah metode konstruksi yang menggunakan campuran tanah liat, kerikil, pasir, dan kadang-kadang stabilizer (seperti kapur atau semen) yang dipadatkan secara manual atau mekanis untuk membentuk struktur dinding atau lantai. Teknik ini telah digunakan sejak ribuan tahun lalu di berbagai budaya dan wilayah, terutama di daerah dengan sumber daya tanah yang melimpah.
Proses rammed earth melibatkan pemadatan lapisan tanah yang dimasukkan ke dalam bekisting (formwork) yang kokoh. Setiap lapisan ditambahkan, kemudian dipadatkan menggunakan alat khusus hingga mencapai tingkat kepadatan yang cukup. Setelah selesai, bekisting dilepas, meninggalkan dinding yang solid dan kuat. Dinding rammed earth memiliki daya tahan yang baik terhadap cuaca dan juga memberikan insulasi termal yang baik.
Keuntungan menggunakan teknik ini termasuk keberlanjutannya (karena menggunakan material alami), sifat termal yang efisien, serta daya tahan yang kuat jika dirawat dengan baik. Rammed earth juga memiliki penampilan estetik alami yang indah dengan warna dan tekstur tanah yang khas.
Teknik konstruksi tanah padat atau rammed earth telah dikenal luas di lima benua selama berabad-abad sebagai metode tradisional untuk membangun dinding. Bahkan, fondasi tanah padat yang ditemukan di Asyur berasal dari sekitar tahun 5000 SM, menunjukkan betapa kunonya metode ini dalam sejarah manusia.
Dalam teknik rammed earth, tanah yang sedikit lembab dituangkan ke dalam cetakan (formwork) dalam lapisan setebal sekitar 15 cm, kemudian dipadatkan secara bertahap dengan menggunakan alat pemukul. Cetakan tersebut biasanya terdiri dari dua dinding paralel yang dipisahkan dan dihubungkan oleh spacer. Proses ini mengarah pada terbentuknya struktur dinding yang kuat dan kokoh setelah tanah mengeras.
Teknik ini memiliki nama berbeda di berbagai negara. Di Prancis, dikenal dengan sebutan pisé de terre atau terre pisé. Dalam bahasa Spanyol, disebut barro apisonado atau tapial, sedangkan di Jerman disebut Stampflehmbau. Terlepas dari istilah yang berbeda, prinsip dasar teknik ini tetap sama: penggunaan tanah lokal yang dipadatkan untuk menciptakan bangunan yang tahan lama.
Rammed earth terus digunakan hingga saat ini, bukan hanya karena daya tahannya, tetapi juga karena teknik ini berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan sumber daya tanah alami di sekitarnya, teknik ini menawarkan solusi konstruksi yang efisien, hemat biaya, dan ekologis.
Solusi Konstruksi Berkelanjutan di Negara Berkembang dan Industri
Teknik tanah padat tradisional masih digunakan secara luas di banyak negara berkembang, sebagai metode konstruksi yang ramah lingkungan dan hemat biaya. Namun, di beberapa negara industri, penggunaan teknik ini juga relevan berkat sistem cetakan yang telah disempurnakan dan penggunaan peralatan pemadatan elektrik atau pneumatik. Mekanisasi ini secara signifikan mengurangi kebutuhan tenaga kerja, menjadikan teknik rammed earth relevan bahkan di negara-negara maju.
Dari sudut pandang ekologis, teknologi rammed earth mekanis dapat menjadi alternatif yang lebih berkelanjutan dibandingkan dengan metode konstruksi konvensional, terutama di negara-negara industri yang tidak memerlukan standar insulasi termal yang tinggi. Di wilayah barat daya Amerika Serikat dan Australia, banyak perusahaan yang menggunakan teknologi ini dalam proyek konstruksi mereka, memanfaatkan efisiensi dan daya tahan yang ditawarkan oleh teknik tersebut.
Jika dibandingkan dengan teknik loam basah, rammed earth memiliki rasio penyusutan yang jauh lebih rendah serta kekuatan yang lebih tinggi. Selain itu, dibandingkan dengan adobe masonry, rammed earth menawarkan keunggulan umur pakai yang lebih lama karena sifatnya yang monolitik (satu kesatuan). Ini membuat bangunan yang menggunakan teknik tanah padat lebih tahan lama dan stabil, menjadikannya pilihan konstruksi yang andal di berbagai kondisi lingkungan.
Dengan berbagai keunggulan ini, teknik rammed earth terus berkembang sebagai pilihan konstruksi berkelanjutan di berbagai belahan dunia, baik di negara berkembang maupun di negara industri yang mencari alternatif ramah lingkungan.