TEKNOLOGI

Pengertian Teknologi itu sendiri secara harafiah adalah segala daya upaya yang dapat dilaksanakan oleh manusia untuk mendapatkan taraf hidup yang lebih baik. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa tujuan akhir dari penggunaan teknologi adalah kesejahteraan hidup, tetapi teknologi sering berdampak negatif terhadap usaha, sistem dan lingkungan.

Menurut Tjakratmadja (1997) terdapat 5 sifat pokok Teknologi yaitu :

  1. Ilmu pengetahuan dan praktek/percobaan merupakan prasyarat untuk tumbuh dan berkembangnya teknologi
  2. Teknologi dapat berupa kompetensi yang melekat pada diri manusia ( human embedded tecnology ) , dapat berwujud fisik yang melekat pada mesin atau peralatan ( object embedded technology) serta informasi yang diwadahi oleh sistem dan organisasi ( document embedded technology )
  3. Teknologi tidak memberikan nilai guna jika tidak diterapkan
  4. Sebagai salah satu aset perusahaan, teknologi dapat ditemukan, dikembangkan, dibeli, dijual,dicuri atau tidak bernilai guna jika teknologi kedaluwarsa.
  5. Teknologi digunakan untuk kesejahteraan masyarakat atau meningkatkan kualitas hidup.

INOVASI

Sesungguhnya visi teknologi adalah inovasi.

Selama ini masyarakat lebih banyak mengartikan inovasi teknologi hanya dalam bentuk fisik seperti penciptaan produk baru , penciptaan mesin baru atau peralatan canggih.

Sebenarnya inovasi dapat berarti inovasi proses produksi, inovasi organisasi atau kelembagaan dan inovasi pengetahuan. Iniovasi-inovasi tersebut diciptakan dan dioriantasikan kepada konsumen dan pengurangan biaya produksi yang pada akhirnya dihasilkan suatu produk yang memiliki daya saing yang tinggi.

Pada era-era sebelumnya, inovasi yang digunakan untuk mengubah suatu ide baru menjadi suatu produk baru yang komersial adalah inovasi dengan lintasan proses yang linier. Proses linier ini mempunyai sasaran hanya pada proses yang berkaitan dengan teknologi. Pelaku inovasinya hanya teknolog yang dipimpin oleh seorang pakar fungsional serta proses inovasi dilakukan secara periodik.

Namun diera baru ini inovasi tidak lagi linier melainkan sudah menggunakan pendekatan sistemik. Inovasi sistemik ini muncul dari interaksi yang komplek diantara banyak individu- individu, organisasi dan lingkungan pelaksanaannya.

Sasaran inovasi sistemik ini adalah semua rantai nilai yang dilakukan oleh cross-funcional teams dan dipimpin oleh cross-funcionalintegrator. Proses inovasi dilaksanakan secara berkelanjutan.

Inovasi adalah kunci penggerak keunggulan kompetitif atau daya saing, pertumbuhan dan keuntungan. Inovasi menurut pendekatan ini mempunyai banyak bagian yaitu: strategi inovasi, pengembangan produk baru, pendekatan kreatif dalam penyelesaian masalah, manajemen ide dan lain-lain. Semua bagian ini adalah penting.

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Teknologi tepat guna yaitu suatu bentuk teknologi yang dapat melayani kebutuhan manusia dengan prinsip yang sederhana namun cukup handal dalam bekerja dengan harga yang relatif terjangkau. Perkembangan teknologi tepat guna sangat tergantung pada tingkat perkembangan masyarakat sehingga tidak stagnan.

Dalam konteks pembangunan dan pemberdayan masyarakat, pengembangan teknologi tepat guna ini sangat diperlukan, karena dengan adanya introduksi teknologi tepat guna ini, diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat secara sosial ekonomi dengan mengolah sumber daya alam yang tersedia secara arif tanpa merusak lingkungan disekitarnya.

Dalam mengintroduksikan teknologi tepat guna, patut diperhatikan

  1. Teknologi tersebut memang diperlukan oleh kelompok pengguna
  2. Aplikasi teknologi tersebut memberikan daya ungkit dalam pengolahan atau dalam suatu proses

Teknologi tepat guna diharapkan dapat memberikan lompatan pemahaman pengolahan sumber daya alam yang ada

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Penerapan dan pembuatan teknologi tepat guna dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa elemen dibawah ini :

  1. Ketersediaan sumber daya yang ada
  2. Kemampuan pengguna
  3. Ketersediaan bahan baku lokal
  4. Kemudahan pembuatan dan perawatan
  5. Kemudahan pengoperasian
  6. Biaya pengoperasian dikaitkan dengan kemampuan pengguna
  7. Perbandingan produktivitas bila dibandingan dengan alat/teknologi yang digantikan
  8. Keberlanjutan teknologi yang diintroduksikan
  9. Rekayasa sosial terkait dengan introduksi peralatan

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Tahapan dalam perancangan dan penerapan teknologi tepat guna, secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut,

  1. Pengumpulan informasi mengenai permasalahan yang terkait dengan teknologi tepat guna yang akan diterapkan
  2. Desain teknologi tepat guna yang akan diterapkan, dengan mempertimbangkan masukan dari pengguna
  3. Pembuatan/manufakturing peratalan tepat guna yang dirancang disertai dengan diskusi guna menyempurnakan peralatan yang dibuat
  4. Uji coba peralatan yang telah dibuat dengan melibatkan calon pengguna supaya bila ada proses perbaikan dapat sesuai dengan keinginan calon pengguna

Proses install peralatan

  1. Uji coba peralatan dalam aplikasi riil
  2. Serah terima peralatan yang diintroduksikan disertai dengan pelatihan mengenai cara pengoperasian, cara perawatan dan cara perbaikan bila ada kerusakan disertai penyerahan gambar desain peralatan
  3. Rekayasa sosial agar kegiatan introduksi peralatan tepat guna bisa berkelanjutan

APLIKASI DI MASYARAKAT

SOLUSI LIMBAH

PENJERNIHAN AIR PIROLISIS

PENJERNIHAN AIR PIROLISIS

SKEMATIK PERALATAN PIROLISIS

Keterangan gambar :

 

1. timbangan digital


2. thermocouple reader

3. kawat penghubung

4. thermocouple


5. gas analyzer


6. saluran gas

7. tutup furnace

8. furnace


9. thermocontroller


13. perata aliran


10. sampel briket

14. saluran udara

11. elemen pemanas

12. thermocouple

PENJERNIHAN AIR PIROLISIS

PENJERNIHAN AIR PIROLISIS

PRANS WATER FILTER RUMAH TANGGA ALAT PENJERNIH AIR SUNGAIMENJADI AIR BERSIH DI KEC.SAKETI PANDEGLANG

PENJERNIHAN AIR PAYAU DI DISTRIK KONDA,SORONG SELATAN ( 5 liter per menit)PRANS WATER FILTER KECIL SEHARI 1 GALON AIR BISA DIMINUM

SEDOTAN AJAIB SEKALI SEDOT 2 LITER BISA DIPAKAI 500 KALI APLIKASI DI KALBAR UNTUK 1 DESA

IPAL – PETERNAKAN MENGHASILKAN BIO-GAS

POTONGAN BIOGAS SAPI

IPAL –INDUSTRI TAHU MENGHASILKAN BIO-GAS

IPAL – RUMAH PEMOTONGAN HEWAN MENGHASILKAN BIO-GAS

BIO REMIDIASI

VERTIMINA KULTUR

Vertiminakultur merupakan salah satu metode pengembangan perekonomian masyarakat yang memiliki manfaat bagi kelestarian lingkungan. Metode inovasi pertanian ini merupakan modifikasi model akuaponik yang lebih sesuai dengan setting wilayah perkotaan yang padat. Melalui pengaplikasian inovasi pertanian ini, diharapkan dapat terjadi ketahanan ekonomi masyarakat yang terdampak bencana banjir; sebagai alternatif sumber penghasilan baru dan penopang ketahanan pangan masyarakat saat terjadinya bencana.

Pengetahuan mengenai pemanfaatan produk hasil vertiminakultur;

(1) pemanfaatan untuk keperluan ketahanan pangan (food security) komunitas, dan (2) pemanfaatan untuk sumber penghasilan ekonomi alternatif masyarakat yang berkontribusi terhadap ketahanan ekonomi (economic resilience).

Persiapan pembuatan dimulai dengan menjabarkan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan vertiminakultur yang meliputi;

1) pipa pralon, (2) gelas-gelas plastik untuk wadah tanaman, (3) kerangka besi, (4) wadah air besar (ember besar), (5) media tanam—tanah, (6) selang air, (7) skrup untuk penyusunan kerangka besi, (8) pompa air elektrik, serta (9) bibit tanaman. Sementara alatnya meliputi bor untuk melubangi pralon.

Metode pemasangan vertiminakultur dibuat bertingkat, menyerupai terasering untuk memudahkan aliran air yang dialirkan melalui pipa-pipa yang disusun bertingkat. Dimulai dengan :

(1) menyusun kerangka besi berundak dengan ukuran instalasi 2,5 x 1 m, (2) melubangi pipa seukuran diameter gelas plastik yang digunakan, (3) menyusun pipa pralon di instalasi besi, (4) menghubungkan pipa dengan saluran air (ember), keseluruhan pipa yang dipasang terhubung satu dan yang lainnya, (5) memasukkan media tanam dalam gelas, (6) menanam bibit yang sudah disediakan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini